Bekicot Tua

gaduh batu-batu sepanjang kali itu.
pagi turun dari pucuk desa.
lempengan emas berkelebung
di genting sebuah rumah tua.

ia berhenti di antara kerikil
kilauan permata berakhir di persawahan, cukup jauh.
Kilaunya tercium hingga hutan di sana.
Bekicot berpikir; mereka terlampau licin;

entah karena lumut, mungkin karena lendir sendiri.

(Lukisan karya: Lena Karpinsky , "Rain Walk")

ia melihat langit yang perkasa,
warnanya biru muda. Katanya:
Entah kapan tapi secepatnya aku harus melukismu dengan warna mentega!

seminggu ia mencari emas di rumah pohon
seminggu lagi ia kumpulkan pohon-pohon untuk kuas
dan sepekan berikutnya ia siap membuat sketsa
lukisan itu harus tuntas sebelum musim hujan


Hujan masih menyimpan dendam

Yogyakarta, 2013

Komentar