Sebelum
Tengah Hari
Apa yang dipikirkan darah itu waktu
menetes dari tumitmu? Rintihan itu—barangkali—berkata sesuatu, tapi jejak
gontaimu tak henti merapal kelu. Juga bau busuk itu. Melewati pintu yang rapuh
dari anyaman bambu, dan tanganmu menggenggam tanganku, kau sangga tubuhmu
dengan harapan yang lemas, seranggas tulang kakimu.
(Lukisan Karya Affandi berjudul "Ibuku")
Kami menikmati setiap susu
dan melon dan anggur di dagingmu. Apalagi madu di darahmu itu, menjadi dunia
meski tanpa lemparan dadu. Tidak ada anggur kecuali untuk anggur, tak ada madu
selain hanya buat madu, susu untuk susu, jerit untuk sakit. Maka menjeritlah, ibu
… getarkan pada Tuhan kalau aku mencintaimu.
Yogyakarta, 2013
Yogyakarta, 2013

Komentar
Posting Komentar